Senin, 04 Januari 2016

Mas Wijayanto alias Mas Gareng penyangdang ODHA sampai Sidoarjo

Salam hangat buat semua, eh temen temen pik r se kabupaten sleman masih inget kah waktu kita tanggal 27 Desember 2015 ada kegiatan di Badan KB tentang HIV dan AIDS yang pengisi materi motivasinya Mas Wijayanto alias mas Gareng penyandang ODHA yang berkeinginan berjalan kaki mengelilingi INDONESIA????
Sekarang mas Gareng sudah dampe sidoarjo loh....baca yuk beritanya semoga terinspirasi


Wijayanto alias Gareng, ODHA yang Jalan Kaki dari Bogor itu Akhirnya sampai di Sidoarjo

Kamis, 28 Januari 2016 16:52 WIB



Wijianto (kanan menggunakan topi), memperlihatkan kaos bersama KPA saat berkunjung di KPA Sidoarjo. foto: nanang ichwan/ BANGSAONLINE)
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Semangat terlihat di raut muka Wijianto. Ya, pria asal Desa Waru Jayeng, Kecamatan Waru Jayeng Kabupaten Nganjuk itu terlihat tegar dan semangat meski dirinya menyandang ODHA (Orang Dengan HIV Aids).

BANGSAONLINE.com menemui pria bertubuh setinggi 168 itu di Kantor Penanggulangan Aids (KPA) Sidoarjo jalan Pahlawan No 9 Sidoarjo sambil santai dengan segelas kopi.

Pria 33 tahun itu terbuka menceritakan masa lalunya hingga tervonis ODHA pada tahun 2011 atau sekitar empat tahun yang lalu. "Akibat suntik narkoba saya terjangkitnya HIV Aids," katanya, dengan mata berkaca-kaca, Kamis (28/1).

Cak Gareng-sapaan akrab Wijianto, mengaku semenjak divonis ODHA, istri dan anaknya mulai menghindar darinya. Semenjak itulah dia berkelana. "Saya pun memutuskan untuk berjalan kaki keliling indonesia menyosialisasikan ODHA agar tidak didiskriminasi," ucapnya.

Berawal dari jalan Menteng Pasar Rumput, Jakarta Pusat pada tanggal 7 November 2015, pria yang mempunyai berat badan 53 Kg itu mulai keluar dari kediamannya dengan membawa peralatan tas yang berisikan perobatan dan baju, serta bendera dan sepanduk bertuliskan sosialisasi ODHA.

Kabupaten Bogor merupakan lokasi utama yang dikunjunginya setelah memutuskan keluar dari rumah, lalu melanjutkan ke Sukabumi, Cianjur, Cimahi, Bandung, Sumedang, Majalengka dan Cirebon.

Dirinya kemudian melanjutkan ke Brebes, Tegal, Semarang, Magelang, Jogja, Klaten, Sukoharjojo, Solo, Karanganyar, Magetan Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto hingga sampailah di Kabupaten Sidoarjo.

Ia bermimpi akan keliling Indonesia dengan jalan kaki. Setiap kabupaten/Kota yang disinggahinya, dirinya mengaku terkadang disambut oleh Kantor Penanggulangan AIDS (KPA). "Ada yang disambut dan ada yang tidak. Karena, tidak semua Kabupaten/Kota ada KPA-nya," ceritanya.

Gareng mengaku, saat perjalanan dirinya beristirahat 4 jam sekali untuk mengistirahakan badan. "Kadang tiba-tiba kaki kram, saya pun memutuskan berhenti di samping jalan," ujarnya.

"Kalo gerimis masih lanjut mas. Kalo hujan ya berhenti berteduh, terkadang tidur di rumahnya orang," terangnya.

Pria berambut cepak itu juga mengaku bahwa terkadang ada yang menggoda untuk diajak menggunakan kendaraan. "Namun, saya tolak. Karna ini kemauan saya dan itikad saya pada diri sendiri dan Tuhan," ungkapnya.

Pria yang setiap hari tak lepas mengkonsumsi obat Dufiral dan Evafiren itu menyatakan aksi yang dilakukan mendapat surat resmi dari Kantor Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN). "Ini dapat sertiikat dan surat tugasnya," katanya sambil menunjukkan surat dari KPAN.

Saat ditanya soal biaya aksi jalan kaki ini, Gareng mengaku jika dirinya mendapat bantuan dana dari Yayasan Plita Ilmu, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, KPAN, dan kawan-kawan KPA daerah.

Ia menjelaskan, aksi jalan kakinya ini diharapkan bisa menghapus diskriminasi terhadap ODHA. Ia juga memberi motivasi untuk kawan-kawan ODHA agar bisa mandiri. "Saya juga bersosialisasi HIV Aids supaya masyarakat lebih mengerti dan penyandangnya berkurang," ungkapnya.

Kedatangan Wijianto di Sidoarjo tepatnya di Kecamatan Tarik perbatasan ini disambut oleh KPA Sidoarjo sekitar pukul 18.00 WIB Rabu (27/1) kemarin. Ia menginap di Sidoarjo selama semalam lalu akan melanjutkan ke Kabupaten lain.

Kepala Divisi Pengelolaan Program KPA Sidoarjo, Fery Efendi mengatakan, pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan kemauan Wijianto. Alasannya, anggapan orang jika tervonis ODHA itu sudah tidak mempunyai harapan hidup. "Tapi, yang dibuktikan beliau (Wijianto) menujukkan bahwa ODHA itu harus tetap semangat dan tidak boleh putus asa dalam hidup," kata mantan Anggota PPK Krian itu.

Pihaknya mengatakan jika KPA akan mengantarkan Wijianto menuju perbatasan Sidoarjo di Kecamatan Tarik untuk memulai jalan kaki. "Dari sana (Tarik) nanti kita juga ikut jalan kaki sampai Porong, kemudian kita lepas ke Kabupaten Pasuruan," terang Fery. (nni/rev)

Sumber :http://m.bangsaonline.com/berita/18626/wijayanto-alias-gareng-odha-yang-jalan-kaki-dari-bogor-itu-akhirnya-sampai-di-sidoarjo

0 komentar:

Posting Komentar