Pola Asuh Pengaruhi Karakter Anak
Kamis, 12 Maret 2015
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa orangtua harus mengetahui pola asuh yang tepat, karena dapat mempengaruhi karakter anak.
"Banyaknya kegagalan dalam pengasuhan anak kadang disebabkan sebagian orangtua tidak tahu bagaimana cara mengasuh yang tepat," kata Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Sudibyo Alimoeso di Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Dia menjelaskan, pola asuh adalah pola perilaku yang diterapkan orangtua pada anak yang bersifat konsisten dari waktu ke waktu.
"Ada beberapa jenis pola asuh, ada yang otoriter, permisif, demokratis dan ada juga yang bersifat abai," jelas Sudibyo.
Dari berbagai tipe pola asuh, kata dia, yang dapat membentuk anak menjadi percaya diri, berakhlak dan cerdas adalah pola asuh demokratis.
"Pola asuh demokratis menghargai kepentingan anak namun juga menekankan pada kemampuan untuk mengikuti aturan sosial," kata Sudibyo.
Orangtua yang demokratis, lanjut dia, bersifat hangat dan sayang pada anak, tapi tegas dan menetapkan aturan di rumah serta memberi batasan.
Dia menambahkan, agar pola asuh berjalan efektif ada berbagai hal yang harus dilakukan orang tua, di antaranya memberikan teladan positif, berkomunikasi dengan kalimat yang baik, sering memberikan pujian, selalu menjaga kebersamaan, dan bersikap sabar.
"Jika orangtua harus memberikan hukuman pada anak, lakukan sesuai fungsinya yaitu menghalangi anak berbuat negatif, mendidik dan mendorong atau memotivasi," ujar Sudibyo.
Bentuk hukuman, kata dia, diberikan sesuai jenis pelanggaran, tidak menyerang pribadi anak, disertai penjelasan mengapa hukuman diberikan dan mengarah pada pembentukan hati nurani.
"Tidak boleh membuat anak merasa terhina," imbuh Sudibyo.
Dia juga mengatakan, dengan pola asuh yang tepat, anak akan tumbuh dengan karakter yang baik. (Antara)
Sumber :http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=2512
"Banyaknya kegagalan dalam pengasuhan anak kadang disebabkan sebagian orangtua tidak tahu bagaimana cara mengasuh yang tepat," kata Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Sudibyo Alimoeso di Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Dia menjelaskan, pola asuh adalah pola perilaku yang diterapkan orangtua pada anak yang bersifat konsisten dari waktu ke waktu.
"Ada beberapa jenis pola asuh, ada yang otoriter, permisif, demokratis dan ada juga yang bersifat abai," jelas Sudibyo.
Dari berbagai tipe pola asuh, kata dia, yang dapat membentuk anak menjadi percaya diri, berakhlak dan cerdas adalah pola asuh demokratis.
"Pola asuh demokratis menghargai kepentingan anak namun juga menekankan pada kemampuan untuk mengikuti aturan sosial," kata Sudibyo.
Orangtua yang demokratis, lanjut dia, bersifat hangat dan sayang pada anak, tapi tegas dan menetapkan aturan di rumah serta memberi batasan.
Dia menambahkan, agar pola asuh berjalan efektif ada berbagai hal yang harus dilakukan orang tua, di antaranya memberikan teladan positif, berkomunikasi dengan kalimat yang baik, sering memberikan pujian, selalu menjaga kebersamaan, dan bersikap sabar.
"Jika orangtua harus memberikan hukuman pada anak, lakukan sesuai fungsinya yaitu menghalangi anak berbuat negatif, mendidik dan mendorong atau memotivasi," ujar Sudibyo.
Bentuk hukuman, kata dia, diberikan sesuai jenis pelanggaran, tidak menyerang pribadi anak, disertai penjelasan mengapa hukuman diberikan dan mengarah pada pembentukan hati nurani.
"Tidak boleh membuat anak merasa terhina," imbuh Sudibyo.
Dia juga mengatakan, dengan pola asuh yang tepat, anak akan tumbuh dengan karakter yang baik. (Antara)
Sumber :http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=2512