Pengurus PIK R 2016/2019

SEMANGAT REMAJA NGEMPLAK

Jambore IMP Di Sayegan

Yang tua pun tidak mau kalah dengan yang muda

ULang Tahun PIK R Semarak

HAri jadi adalah hari yang berkesan buat kami, Karena di situlah kami belajar dan mengevaluasi agar lebih baik ke depan

Sosialisasi TRIAD KRR dan Pengenalan PIK R semarak DI MTS 1 Ngemplak

Pengetahuan yang penting untuk adek adek kita dari MTS 1 Ngemplak

Jangan galau, Mari PIKNIK

Taman Tebing Breksi Sambirejo , Prambanan , Sleman DIY

Minggu, 27 Desember 2015

PERINGATAN HIV DAN AIDS DI BADAN KB SLEMAN

JAUHI VIRUSNYA BUKAN ORANGNYA !!!

Ini yang selalu kami gadangkan dalam acara peringatan HIV dan AIDS Sedunia di Kantor Badan KB Sleman tanggal 27 Desember 2015 , dengan semangat kami datang untuk mendapatkan pembelajaran tentang HIV dari narasumber ODHA dan meyadarkan pengguna jalan agar tahu mengenai HIV AIDS dengan membagikan leflet tentang HIV dan AIDS bagi pengguna jalan sekitar Kab Sleman
ODHA yang berjalan dari JAKARTA ke JOGJA




Minggu, 20 Desember 2015

JAMBORE PADEPOKAN Pakem, Depok,Ngemplak, Ngaglik

Yuk Intip kegiatan JAMBORE PIK R :D









Kamis, 03 Desember 2015

Ini Cara agar Remaja Tidak Salah Berteman


Liputan6.com, Jakarta Mempunyai anak usia remaja terkadang memunculkan dilema tersendiri. Semakin kompleksnya hubungan pertemanan saat remaja, terkadang membuat orang tua harus berpikir keras bagaimana harus bertindak.
Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa gangguan perilaku meningkat pada anak ketika mereka mulai bergaul dengan remaja berperilaku buruk dan berbahaya. Ketika remaja, pengaruh pertemanan bisa mengalahkan pengaruh keluarga, perhatikanlah baik-baik dengan siapa anak Anda berteman.
Ada 3 alasan mengapa anak-anak mengikuti pengaruh negatif teman-temannya:
1. Rendahnya kepercayaan diri
Pemuda yang merasa tidak percaya diri mendambakan rasa diterima oleh teman-temannya. Mereka kurang dalam hal percaya diri dan identitasnya. Ini membuat mereka lebih rentan terhadap pengaruh negatif. Memilki teman dengan penampilan yang kuat secara sosial sangat menarik. Dengan kata lain, remaja yang kurang percaya diri akan mencari teman yang memiliki apa yang menjadi kekurangan mereka.
2. Tidak adanya orang dewasa yang menjadi panutan
Remaja butuh memilki hubungan positif dengan orang dewasa lainnya selain keluarga. Ketika anak-anak muda kurang mempunyai panutan, mereka akan berpaling kepada teman-temannya untuk membimbing mereka. Ini menciptakan ketidakseimbangan dalam pertemanan, yang membuat mereka terjebak dalam belas kasihan dari teman-teman yang mereka pilih, khususnya teman-teman yang kurang bermoral.
3. Buruknya hubungan dengan orang tua
Para remaja umumnya akan menjauhi rumah yang dipenuhi konflik. Intinya, semakin parah perpecahan yang terjadi di rumah, semakin besar pula pengaruh yang diperoleh dari teman. Kemarahan remaja kepada orang tuanya selalu menjadi pendorong perilaku destruktif dan terbawa pertemanan yang ceroboh.

Apa yang harus dilakukan?

Dengan semakin kompleksnya hubungan pertemanan saat remaja, terkadang membuat orang tua harus berpikir keras bagaimana harus bertindak.
Dengan semakin kompleksnya hubungan pertemanan saat remaja, terkadang membuat orang tua harus berpikir keras bagaimana harus bertindak.
Apa yang harus dilakukan?
Jika anak remaja bergaul dengan grup yang salah, pertimbangkan bahwa yang menjadi penyebabnya adalah ketidakseimbangan internal; sebuah gejala untuk masalah yang lebih serius.
Sebelum 'berperang' dengan anak Anda mengenai pilihan teman-temannya, Anda harus mengetahui risiko yang dihadapi: yaitu risiko menimbulkan rasa memberontak dan -- suka atau tidak -- lebih menguatkan hubungan pertemanan anak dengan teman-temannya yang kurang baik itu.
Walaupun melarang bisa menjadi pilihan, pertimbangkan beberapa pilihan cara berikut yang dilansir dari laman Parenting, Sabtu, 7/11/2015:
1. Periksa kebutuhan anak
Apa yang kurang? Apakah si anak bergabung dengan klub sekolah atau olahraga? Apakah dia memiliki sarana untuk menyalurkan kreativitasnya? Carilah tempat beraktivitas untuk mereka bisa membangun harga diri dari kumpulan orang-orang yang dapat memotivasi dirinya. Daripada berusaha mencoba menyingkirkan temannya yang buruk, berikanlah pengaruh positif yang lebih dihidup anak Anda.
2. Carilah bantuan bagi diri Anda sendiri
Ceritakanlah keprihatinan Anda dengan pasangan Anda, teman, atau sesama orang tua. Beritahulah ketakutan Anda, bertukar pikiran, dan carilah masukan positif. Berbicara dengan orang tua yang berhasil melewati masa remaja anaknya, akan sangat membantu. Anda akan mendapatkan kenyamanan yang luar biasa ketika berbicara dengan orang yang mengetahui apa yang Anda lalui dan bisa membawa Anda ke arah yang lebih baik.
3. Jaga agar hubungan tetap positif
Ada sebuah studi yang mengungkapkan bahwa para remaja yang mempunyai hubungan yang positif dengan orang tuanya, 60 persen kemungkinan lebih kecil mereka terlibat dalam aktivitas kurang baik. Artinya, sangat vital Anda menemukan cara untuk tetap erat dengan anak Anda dengan cara menghabiskan waktu bersama dengannya, mencoba lebih banyak mendengarkannya daripada memberitahunya, dan mencari aktivitas yang dapat Anda nikmati berdua dengannya. Ingat, mendengarkan mempunyai pengaruh lebih besar dibanding nasihat atau kritikan Anda yang tidak mereka inginkan.
Remaja, seperti kebanyakan dari kita, mempelajari pengalaman hidup dengan cara yang berat. Membutuhkan waktu untuk bisa membedakan teman yang baik dengan yang buruk. Namun tetaplah berikan mereka ruang untuk melakukan kesalahan. Berikan dukungan dan pengertian Anda. Bisa dipastikan anak remaja Anda akan berpaling kepada Anda ketika merasa rapuh, dan membawa pengaruh dari Anda sebagai ukuran panutan yang baik kedalam semua hubungan mereka. (Melodia)*

Sumber :http://m.liputan6.com/health/read/2359511/ini-cara-agar-remaja-tidak-salah-berteman

Minggu, 22 November 2015

NATIONAL RAP 2015 COMPETION

Ikut berpartisipasi dalam kegiatan NATIONAL RAP 2015 competion di Monumen Jogja Kembali JOGJAKARTA

BERPRILAKU SEHAT !!! Saatnya remaja Indonesia peduli kesehatan reproduksi:)



Kamis, 12 November 2015

Life Skill Bercocok Tanam PIK R SEMARAK

Yuk mari becocok tanam :)
Jadi inilah salah satu kegiatan kami dalam pengembangan life skill, yang tentunya bisa memberikan pengalaman bagaimana bercocok tanam dan pengetahuan bagaimana bercocok tanam :)





Sabtu, 31 Oktober 2015

Jambore IMP di Sayegan

Selamat pagiiiiiiii :D
Kali ni mimin bagi post kegiatan pik semarakdaam kegiatan jambore IMP 2015 di sayegan

Gak cuma yang muda  yang semangat :D Ibu Ibu pun tidak mau kalah.....
Semangat Ibu....Umur boleh lebih tua tapi jiwa tetap muda  :)




Kamis, 27 Agustus 2015

Pembentukan Pengurus Baru PIK R Bharatajaya SMA N 1 Ngemplak

Semangat yah buat pengurus baru PIK R Bharatajaya SMA N 1 NGEMPLAK
Semoga dapat jadi yang terbaik dan amanah :)
AAMIIN





Kamis, 16 Juli 2015

Pengenalan PIK R dan Sosialisasi Triad KRR dalam acara MOS di SMAN 1 Ngemplak

Assalamualaikum :)
Salam GENRE, kali ini mimin bagi post nih kegitan PIK R Semarak dalam program kerja yaitu salah satunya pengenalan PIK R sekaligus Sosialisasi tentang remaja khususnya Triad KRR di SMA N 1 Ngemplak

Antusias banget yah dengerin materinya adik adik siswa siswi baru SMA N 1 Ngemplak :)

Kalau di atas itu buat temen temen siswa baru, kali ini pengenalan PIK R Semarak dan sosialisasi masalah remaja buat temen temen siswa siswa kelas 2 dan 3 :)

Wah ada yang gugup ni kayaknya di tanya sama pengisi materi kita mbak Via :D

Selasa, 30 Juni 2015

Anniversary 2th

Hallo sobat Genre
Cukup matang PIK R SEMARAK berdiri dan cukup matang PIK R SEMARAK buat berbagi ...
Ahir bulan juni sudah tiba nih. Berarti awal juli mulai tiba hahahaha....
Awal bulan juli tepatnya tanggal 1 juli 2013 silam PIK R SEMARAK di sah kan secara Resmi Melalui SK camat Ngemplak ..
Dan tak terasa besok sudah Annversary yang Kedua :*
Harapan diumur PIK R SEMARAK yang ke-2thn ini semoga
*PIK R SEMARAK  lebih bisa menginspirasi banyak lagi remaja di ngemplak khususnya dan Indonesia pada umunya
*PIK R SEMARAK lebih bisa lagi mengabdi dan berbagi konseling dan informasi ke banyak lagi remaja :)
#salamGemre
#saatnyaYangMudaYangBerencan

Kamis, 14 Mei 2015

Sosialosasi ProGenre dan PUP

Pagi ini 14 mei 2015 . Kita mengundang perwakilan Remaja dsri 5 desa se-kecamatan Ngemplak . Untuk mengikuti sosialisasi Program Genre dan PUP .
Menurut data yang kita lansir dari Kantor Urusan Agama (KUA) dan dai Puskesmas  di kecamatan Ngemplak  bahwa untuk kasus Pernikahan Dini di kecamatan Ngemplak masih sangat tinggi dan merupakan Tertinggi di kabupaten sleman

Rabu, 06 Mei 2015

Gerakan Sayang Ibu

Pada 06 Mei 2015 ini Kecamatan Sayang Ibu  tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta bertempat di kecamatan Ngemplak kabupaten sleman . Dan kita dapet kesempatan untuk mengekspos kelebihan dan kegiatan serta progam kerja Pik R semarak , selain itu kita juga ikut berperan dalam gerakan sayang ibu melalui :
1. Donor Darah
2. Menjadi warga siaga
3. Menjadi kader penghubung
4. Serta menyukseskan Pendewasan Usia Perkawinan (PUP)
Dan menyebarkanya ke seluruh Remaja
#salamGenre

Sabtu, 02 Mei 2015

Jangan Panik Mari Piknik

Hey.. apa kabar sob? Udah tau liburan besok mau kemana? Nih kita recomendasikan ke
Pantai selatan di dataran kabupaten Gunung Kidul jogjakarta

Kawin muda?

Halloo.. guys
Mau handphone keren gak? Cobain yukk ikutan lomba nulis Bkkbn dengan tema Menikah Di Usia Ideal (buat cewek 21 tahun buat cowok 24 tahun) Berani coba??

Sabtu, 25 April 2015

Tahun 2030, Penduduk Indonesia Tembus 345 Juta Jiwa ?? YUK KB :)

Tahun 2030, Penduduk Indonesia Tembus 345 Juta Jiwa
Rabu, 22 April 2015

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Badan Kependudukan dan. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2030 mendatang bisa sebanyak 345 juta jiwa atau bahkan lebih.

Plt Kepala BKKBN Ambar Rahayu mengakui, populasi dan pertumbuhan penduduk Indonesia masih tinggi. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), pertumbuhan atau laju penduduk Indonesia dari tahun 1980 sampai tahun 2000 terlihat sangat signifikan.

Kemudian, berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 sampai 2010, ternyata angka pertumbuhan itu tidak bisa diturunkan sesuai proyeksi mereka yaitu 1,2 persen per tahun. Angka tersebut justru naik dari 1,45 persen menjadi 1,49 persen.

“Padahal, kalau mengikuti proyeksi kami, laju pertumbuhan penduduk di tahun 2030 hanya 288 juta jiwa. Namun, kalau pertumbuhannya tidak sesuai proyeksi maka tidak menutup kemungkinan jumlah penduduk Indonesia nanti pada tahun 2030 mencapai 345 juta jiwa atau lebih dari itu,” katanya, saat pemaparan di FP 2020 Indonesia Country Committee, di Jakarta, Selasa (21/4).

Ia menambahkan, perkiraan pertumbuhan penduduk ini bisa dilihat dari perubahan struktur perubahan penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 1961,1971,1980,1990,2000, dan 2010. Dalam data sensus tahun 1960, terlihat jumlah penduduk usia muda sangat banyak jumlahnya. Namun ketika era tahun 2010 yang terjadi adalah bahwa jumlah usia tua semakin banyak.

“Sementara kita juga menghadapi tantangan tambahan penduduk muda antara 0-14 tahun ini yang jumlahnya tinggi,” ujarnya.

Belum lagi ketika melihat angka fertilitas di Tanah Air yang tidak banyak berubah. Diakui Ambar, memang angka fertilitas di Indonesia pernah turun antara tahun 1991-2002 yaitu dari tiga kelahiran per wanita menjadi 2,62 per wanita.

“Namun setelah itu angkanya stagnan di 2,6 kelahiran per wanita,” katanya.

Tingkat fertilitas yang cenderung tetap ini sesuai dengan pemakaian kontrasepsi yang hanya sekitar 0,5 persen antara 2007-2012. Alat kontrasepsi seperti suntik dan pil cenderung terus meningkat pemakaiannya. Sementara untuk mempromosikan pemakaian kontrasepsi jangka panjang yaitu IUD yang warna hijau cenderung terus menurun.

Ia menceritakan, saat produk ini keluar, penggunanya masih 13 persen. Namun pada 2012 lalu, pengguna IUD turun menjadi 3,9 persen. Padahal, kata dia, kalau mau menurunkan angka fertilitas dari 2,6 kelahiran per wanita menjadi 2,1 kelahiran per perempuan maka seyogyanya pemakaian kontrasepsi bisa bertambah minimal satu persen setiap tahun.

Diakuinya, persoalan seperti ini menjadi tantangan. Untuk menyelesaikan masalah ini, kata dia, pemerintah pusat akan melakukan upaya-upaya,diantaranya berencana mewajibkan memberi alat kontrasepsi.


Sumber : BKKBN

Minggu, 15 Maret 2015

Pengetahuan Yang Bagus Bagi Orang Tua Terhadap Pola Asuh Anak

Pola Asuh Pengaruhi Karakter Anak
Kamis, 12 Maret 2015
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa orangtua harus mengetahui pola asuh yang tepat, karena dapat mempengaruhi karakter anak.

"Banyaknya kegagalan dalam pengasuhan anak kadang disebabkan sebagian orangtua tidak tahu bagaimana cara mengasuh yang tepat," kata Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Sudibyo Alimoeso di Jakarta, Rabu (11/3/2015).

Dia menjelaskan, pola asuh adalah pola perilaku yang diterapkan orangtua pada anak yang bersifat konsisten dari waktu ke waktu.

"Ada beberapa jenis pola asuh, ada yang otoriter, permisif, demokratis dan ada juga yang bersifat abai," jelas Sudibyo.

Dari berbagai tipe pola asuh, kata dia, yang dapat membentuk anak menjadi percaya diri, berakhlak dan cerdas adalah pola asuh demokratis.

"Pola asuh demokratis menghargai kepentingan anak namun juga menekankan pada kemampuan untuk mengikuti aturan sosial," kata Sudibyo.

Orangtua yang demokratis, lanjut dia, bersifat hangat dan sayang pada anak, tapi tegas dan menetapkan aturan di rumah serta memberi batasan.

Dia menambahkan, agar pola asuh berjalan efektif ada berbagai hal yang harus dilakukan orang tua, di antaranya memberikan teladan positif, berkomunikasi dengan kalimat yang baik, sering memberikan pujian, selalu menjaga kebersamaan, dan bersikap sabar.

"Jika orangtua harus memberikan hukuman pada anak, lakukan sesuai fungsinya yaitu menghalangi anak berbuat negatif, mendidik dan mendorong atau memotivasi," ujar Sudibyo.

Bentuk hukuman, kata dia, diberikan sesuai jenis pelanggaran, tidak menyerang pribadi anak, disertai penjelasan mengapa hukuman diberikan dan mengarah pada pembentukan hati nurani.

"Tidak boleh membuat anak merasa terhina," imbuh Sudibyo.

Dia juga mengatakan, dengan pola asuh yang tepat, anak akan tumbuh dengan karakter yang baik. (Antara)

Sumber :http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=2512

Rabu, 25 Februari 2015

Sosialisasi Triad KRR dan pengenalan PIK R Semarak di MTS N 1 Ngemplak

Salam genre kali ini temen temen pik r semarak lagi ngadain sosiaisasi nih tentang triad krr sekaligus pengenalan PIK R semarak

Liat adek-adeknya semangat,mas dan mbaknya jadi pada semangat juga nih hahaha




Minggu, 04 Januari 2015

Alhamdulillah Pengetahuan Remaja Mengenai HIV/AIDS Meningkat Tajam

Pengetahuan Remaja Mengenai HIV/AIDS Meningkat Tajam (Sumber-sumber informasi mempengaruhi tingkat pengetahuan remaja)


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, BKKBN, Jakarta, (12/12) – Pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS meningkat secara signifikan, dari 3 persen pada tahun 2007 menjadi 13 persen pada tahun 2012 pada wanita. Sedangkan pada pria mengalami peningkatan 1 persen pada tahun 2007 menjadi 12 persen pada tahun 2012. Pengetahuan remaja yang paling sering dipakai mengenai HIV/AIDS bersumber dari televisi, sekolah, dan guru. Data-data ini merupakan hasil temuan utama Survey Demografi dan Kesehatan (SDKI) Kesehatan Reproduksi Remaja Tahun 2012.
Data SDKI menunjukkan bahwa remaja telah menjadi lebih rasional dan selektif dalam memilih sumber informasi mengenai HIV/AIDS. Akses ke sekolah dan guru sebagai sumber informasi meningkat secara signifikan dalam lima tahun terakhir. Sementara itu penggunaan radio, TV, teman, dan kerabat sebagai sumber informasi AIDS sedang mengalami penurunan selama lima tahun terakhir. Internet juga mengalami peningkatan sebagai sumber informasi penting tentang HIV/AIDS bagi remaja. Untuk remaja wanita dari 3 persen pada tahun 2007 menjadi 13 persen pada tahun 2012. Sedangkan untuk remaja pria yang mendapatkan informasi HIV/AIDS dari internet meningkat dari 2 persen di tahun 2007 menjadi 14 persen di tahun 2012.
Disamping jumlahnya yang sangat banyak, yaitu mencapai 27,6% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 64 juta jiwa (SP 2010), juga rentan akan terjadinya kawin muda, terlibat dalam penyalahgunaan napza dan resiko terkena HIV dan AIDS. Terhitung sampai Juni 2014 usia remaja yang terkena HIV&AIDS berjumlah 18.237 jiwa (Ditjen PPM & PL Depkes RI). Sedangkan per-Juni 2014 menemukan bahwa persentase kumulatif kasus AIDS terbesar pada kelompok usia 20-29  tahun sebesar 32,9 % (Kemenkes RI, 2014).
BKKBN sebagai salah satu instansi pemerintah merespon permasalahan remaja tersebut melalui Direktorat Bina Ketahanan Remaja dengan program Generasi Berencana (GenRe). Program ini dilaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan kepada remaja itu sendiri melalui pengembangan PIK Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan pendekatan kepada orang tua melalui pengembangan kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR). “Menarik memang untuk ditelisik  lebih jauh. Mulai bagaimana permasalahan remaja itu sendiri dan bagaimana mengatasi problematik kaum muda generasi penerus bangsa ini. Perlu adanya suatu langkah menyadarkan mereka betapa pentingnya mereka mengelola aset pribadinya, mulai dari menjaga dirinya sendiri, pergaulan, pendidikan dan masa depannya,” ujar Plt. Kepala BKKBN Fasli Jalal pada Talkshow “Gebyar Remaja Indonesia Peduli HIV & AIDS” di Universitas Negeri Jakarta.
Data Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2013 merilis bahwa 22% dari 4 juta penduduk Indonesia penyalahguna narkoba, atau sekitar 880 ribu penyalahguna narkoba adalah remaja/mahasiswa. Secara kumulatif dari tahun 2007-2011 adalah sebanyak 138.475. Tersangka  kasus Narkoba dengan usia    < 16 – 24 tahun adalah sebanyak  40.690 (21,5%) dan diantara tersangka tersebut, 1,7% atau sekitar 3.143 kasus terjadi pada mahasiswa.
Sedangkan data kasus yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan, 2013 menunjukkan bahwa 35,2% kasus AIDS berasal dari kelompok usia 20 – 29 tahun. Jika dikaitkan dengan karakteristik AIDS yang gejalanya baru muncul setelah 3 – 10 tahun terinfeksi, maka hal ini semakin membuktikan bahwa sebagian besar dari mereka yang terkena AIDS telah terinfeksi pada usia yang lebih muda. Lebih lanjut kerentanan penduduk muda diperkuat hasil analisis lebih lanjut data terpilah dari berbagai sumber survey dan penelitian yang terkait HIV dan AIDS, dimana diantara populasi yang paling berisiko tertular HIV, sekitar sepertiganya adalah mereka yang berusia 15 – 24 tahun (KPAN).
“Saya bersyukur bahwa lembaga-lembaga pendidikan dari mulai tingkat dasar hingga tingkat pendidikan tinggi, selain berpartisipasi  dalam kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT), juga melakukan edukasi dalam bentuk lain untuk pencegahan HIV-AIDS, bahkan menjadikan materi HIV-AIDS sebagai muatan lokal. Pada kesempatan ini, saya menyampaikan apresiasi atas upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa lembaga pendidikan mempunyai komitmen tinggi terhadap upaya pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS, “ kata Menteri Kesehatan, Nila Moeloek. 


Dalam momentum Hari AIDS Sedunia 2014, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kelompok Kerja Remaja dari Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Narkotika Nasional (BNN), Rutgers WPF Indonesia telah mengkonsepkan terobosan acara “Remaja Indonesia Peduli AIDS” yang bertujuan untuk menggabungkan serta mengkolaborasikan kekuatan remaja yang peduli AIDS serta mengundang Kementerian/Lembaga yang lain bergabung pada acara ini. Melihat kekuatan remaja yang dibangun oleh masing-masing kementerian/ lembaga seperti Kementrian Kesehatan dengan program Remaja “ABAT”, BKKBN dengan program GenRe serta Dance4life denganagent4change nya, akan jauh lebih bermakna ketika kita menyatukan kekuatan dengan tetap memperkenalkan ikon masing-masing pada momentum Hari AIDS Sedunia ini. Semoga acara yang mengusung konsep “youth friendly” dan dari, oleh dan untuk remaja dapat menjadi sebuah acara yang lebih efektif menginternalisasi kedalam jiwa dan raga pemuda untuk membangun kesadaran dan kepedulian remaja dalam mencegah HIV dan AIDS serta melindungi diri, keluarga dan masyarakat dari HIV dan AIDS. (HUMAS/AH)

Sumber : Bkkbn